THAT XX.
You don’t know
what he does behind you.
By: nadia winda
Final Chapter
:
It's All Over
“Aku
akan memulai lagi dari awal. Aku tidak akan menyesali semuanya. Sebab karena
kejadian ini, aku tahu kaulah orang yang tepat”
Author POV’s
Semua
terjadi begitu saja. Seo Hyun lebih dulu memergoki Chang Min, bahkan sebelum
rencana Kyu Hyun sempat berjalan. Kyu Hyun sendiri heran, bagaimana bisa hal
yang sangat kebetulan seperti ini terjadi? Kejadian ini bisa terjadi pun Ia
tidak pernah membayangkan.
Kyu
Hyun memandang Seo Hyun yang kini sudah berdiri tenang disampingnya. Ia
teringat saat Ia memberi tahu Jung Soo, Sung Min, Yu Ri dan YoonA tentang
rencananya seminggu yang lalu.
Saat
itu, Kyu Hyun sudah meminta Qian untuk membantunya. Ia ingin, Qian mengundang
band Chang Min tampil sebagai bintang tamu di showcase itu, membuat surprise
stage untuk Ji Eun dengan tampil bersama Chang Min, dan membuat interview
singkat diatas panggung sehingga nantinya, secara tidak langsung, Ji Eun dan Chang
Min akan mengatakan hubungan mereka. Dan Seo Hyun yang datang karena
rekomendasi Yu Ri dan YoonA pasti akan melihat hal itu.
Tapi
ternyata semua diluar dugaan. Semua sudah terbongkar. Kyu Hyun kembali melirik
Seo Hyun yang masih nyaman dengan diamnya. Ia menghela napas. "Seo
Hyun-ah, ayo, ikut aku."
Seo
Hyun menatap Kyu Hyun yang sudah lebih dulu menatapnya. "Kemana?"
Kyu
Hyun tersenyum penuh arti. "Ketempat yang pasti kau sukai."
***
Seo
Hyun mengerjap beberapa kali. Didepannya duduk teman-teman satu ganknya, Jung
Soo juga Sung Min. Ia mengalihkan pandangan pada Kyu Hyun yang memasang senyum
mautnya. "Kita karaoke?"
Pertanyaan
Seo Hyun yang ditujukan pada Kyu Hyun dijawab oleh sorakan bahagia yang
lainnya. Tae Yeon melompat bangun lalu menyambar salah satu mic yang tergeletak
diatas meja. "Ayo, kita mulai!" Sorakan kembali terdengar.
Satu
persatu dari mereka bergantian menyanyi. Ada juga yang hanya sebagai 'penari
latar'. Sedikit demi sedikit Seo Hyun mulai tersenyum dan tertawa. Kyu Hyun
tersenyum manis kar. ena rencana untuk menghibur Seo Hyun berjalan sukses.
Beberapa
jam kemudian, mereka menyudahi acara mereka itu. Setelah saling berpamitan,
tinggalah Kyu Hyun dan Seo Hyun berdua. "Mau kuantar pulang?" Tawar
Kyu Hyun.
Seo
Hyun mengangguk. Tidak ada salahnya, kan, menerima tawarannya?
Kyu
Hyun tersenyum. "Aku akan mengambil mobilku dulu."
Diperjalanan,
keduanya tenggelam dalam pikiran masing-masing. Kyu Hyun sibuk berpikir,
bagaimana caranya agar Seo Hyun melupakan Chang Min? Sepertinya akan sulit,
mengingat jangka waktu mereka bersama tidak singkat.
"Oppa."
Kyu
Hyun menoleh sekilas lalu kembali fokus pada jalan didepannya. "Ya?"
"Aku...
Ingin menemui Chang Min oppa. Menurutmu... Bagaimana? Bisakah oppa
membantuku?" Seo Hyun menunduk dan menggigit bibir.
Kyu
Hyun melirik Seo Hyun lalu menghela napas. "Untuk apa? Dia sudah seperti
itu, kau masih mau menemuinya?"
"Aku
ingin mendengar sendiri darinya. Mendengar pengakuannya dan alasannya melakukan
itu."
Sunyi
kembali menguasai atmosfer diantara keduanya untuk beberapa saat sampai suara
Kyu Hyun memecahnya. "Baiklah, aku akan coba membantumu."
"Benar?
Oppa serius akan membantuku?" Seo Hyun menatap Kyu Hyun tak percaya.
"Aku
sudah bilang padamu, aku akan membantumu, apapun itu."
Seo
Hyun tersenyum. "Gomawo, oppa."
Kyu
Hyun hanya tersenyum. Sebenarnya dalam hati ia tidak setuju jika gadis itu
menemui Chang Min lagi. Tapi ia juga tidak bisa melarangnya.
Seo
Hyun menatap keluar jendela. Sejujurnya ia masih ragu dengan keputusannya, ia
ragu apakah ia bisa menghadapi Chang Min seperti dulu? Menatap matanya seperti
sebelum semua ini terjadi? Seo Hyun menghela napas. Sepertinya ia harus menyiapkan
mental untuk menemui orang itu.
Pagi
itu pagi yang berbeda karena sangat jarang Kyu Hyun menawarkan diri untuk
mengantar kakaknya ke kantor. Qian yang mendapat tawaran menatap curiga pada
adiknya. "Kau tidak sedang merencanakan sesuatu, kan?" Selidiknya.
"Kalau
tidak mau ya sudah." Cibir Ku Hyun. "Aku ini hanya sedang berbaik
hati.”
"Ya! Aku kan tidak bilang tidak
mau!" Sahut Qian cepat sebelum adiknya berubah pikiran.
Kyu Hyun mengeluarkan smirknya.
“Lihatkan? Noona tidak akan menang melawanku.”
Ia tertawa melihat kakaknya sibuk
menggerutu sembari menghabiska sarapannya. Sebenarnya, memang ada maksud
terntentu ia mengantar Qian. Ia ingin semua ini cepat selesai dan kembali
normal. Ia kembali menatap Qian yang tengah mengelap mulutnya yang belepotan
minyak. “Terima kasih, noona. Kau membuat semua menjadi lebih mudah.” Gumamnya.
“Kyu Hyun! Ayo! Kau mau membuatku
ditegur atasanku?” Qian berseru, tampak tak menyadari Kyu Hyun mengatakan
sesuatu.
Kyu Hyun bergegas mengambil kunci
mobilnya dan menyusul Qian yang sudah lebih dulu keluar.
Qian cepat-cepat turun dari mobil
begitu sampai di tujuan. Kyu Hyun yang melihatnya hanya bisa geleng-geleng
kepala. Noonanya itu memang miss repot.
Ia mengikuti Qian masuk ke gedung –
tanpa bermaksud untuk benar-benar mengikutinya – dan menuju meja resepsionis.
“Ada yang bisa saya bantu?” Sambutan wanita dibelakang meja membuat Kyu Hyun
tersenyum. “Aku ingin bertemu Lee Ji Eun.”
***
Sebuah meja yang diisi empat orang
di suatu restoran, mengeluarkan aura aneh. Keempat orang itu saling diam,
terasa sekali suasananya sangat canggung. Musik lembut yang sengaja
diperdengarkan bahkan tidak mampu membuat mereka rileks. Semua masih sibuk
dengan pikiran masing-masing saat suara seseorang memecah kecanggungan.
“Aku…”
Perhatian tiga orang lain di meja
itu seketika tertuju pada Ji Eun.
“Aku ingin minta maaf.”
Pernyataan Ji Eun tak kunjung
mendapat respon, jadi ia meneruskan. “Seo Hyun eonni, maafkan aku, aku tidak
tahu jika sebenarnya Chang Min oppa sudah lebih dulu menjadi hak milik orang
lain.” Ia tersenyum. “Dan maaf juga untuk Kyu Hyun oppa yang jadi susah karena
semua ini.”
Seo Hyun menatap Ji Eun lembut.
“Semua sudah terjadi, jadi tidak usah menyalahkan dirimu sendiri.” Ia lantas
mengalihkan pandangan pada Chang Min. “Oppa, kenapa kau tidak mengatakannya
padaku dari awal? Bahwa kau hanya terbawa suasana?”
Chang Min menatap Seo Hyun yang
dengan segera mengalihkan tatapannya. “Seharusnya kau sudah tahu, bahkan
sebelum aku memberi tahumu. Aku menyukaimu hanya momen, karena saat aku sedang
benar-benar jatuh, kau yang ada disampingku.” Chang Min mengenggam tangan Ji
Eun. “Mungkin ini terdengar kejam, tapi maaf, aku memilih bersama Ji Eun.”
Seo Hyun yang membuang pandangan
tidak sengaja bertemu tatapan Kyu Hyun. Untuk sebentar tadi ia merasa seperti
air matanya memaksa keluar, namun saat tatapan Kyu Hyun melembut, keyakinan
menyelimutinya. Ya, ia harus meyakini keputusan yang ia buat.
“Tidak apa, oppa sudah menemukan
jalan oppa sendiri. Jadi kini giliranku untuk menemukan milikku.”
Chang Min tersenyum simpul. “Aku
menyesal bersikap egois dan arogan. Terutama saat Kyu Hyun memergokiku.” Ia
lantas menatap Kyu Hyun yang balik menatapnya dengan tatapan bertanya. “Kyu
Hyun orang yang baik. Begitu juga kau, Seo. Bagaimanapun, terima kasih mau
mengerti.”
Seo Hyun dan Kyu Hyun kini berada di
sebuah taman, tak jauh dari restoran tempat mereka makan malam bersama Ji Eun
dan Chang Min beberapa saat yang lalu. Keduanya bersandar pada mobil Kyu Hyun,
sambil menatap langit malam yang kosong di atas kepala mereka.
“Aku akan memulai semua dari awal.”
Ucap Seo Hyun tiba-tiba. Kyu Hyun yang mendengarnya menatap Seo Hyun sekilas
lalu kembali memandang langit. “Aku akan memulai lagi semuanya, membuka hatiku
untuk orang lain, dan menjadi lebih dewasa dari sekarang.”
“Misalnya? Dari mana kau akan
mulai?”
Seo Hyun menatap Kyu Hyun. “Dari
oppa misalnya?”
Kyu Hyun tersedak walaupun tidak
sedang minum atau apapun. Ia menatap Seo Hyun yang memasang senyum lembut
diwajahnya. “Aku?”
“Bukankah waktu itu oppa menyatakan
perasaan padaku? Oppa lupa?”
Kyu Hyun memutar kejadian itu lagi,
saat ia tidak sengaja mengatakan bahwa ia menyukai gadis itu. Semburat merah
muncul di pipi Kyu Hyun.
“Hahahahaha! Liat itu, Cho Kyu Hyun
mukanya memerah!” Seo Hyun tertawa kecil sedangkan Kyu Hyun membuang muka
karena malu. Ia merasa bodoh. Mukanya memerah karena seorang gadis seperti
tengah memberinya pernyataan cinta.
“Jadi… Apa aku boleh mengenal oppa lebih dekat? Menjadi teman, lalu
kemudian lebih dari teman?” Seo Hyun mengatakannya dengan nada malu-malu.
Pipinya sendiri kini sudah merah merona. Sangat manis.
“Sudah kukatakan aku akan
membantumu, apapun itu.” Ucap Kyu Hyun yang sudah bisa mengendalikan dirinya.
“Seo Joo Hyun, ayo kita pergi kencan yang pertama?”
Seo Hyun menatap Kyu Hyun terkejut
namun sesaat kemudian tergelak. “Baiklah, tuan Cho. Kemanapun kau pergi.” Ia
lalu mengaitkan tangannya pada lengan Kyu Hyun.
Mereka saling bertatapan lalu
tertawa bersama.
Kyu Hyun lalu membukakan pintu mobil
untuk Seo Hyun kemudian berlari-lari kecil ke sisi sebaliknya.
“Kita mau kemana?” Tanya Seo Hyun
“Kau bilang terserah padaku! Karaoke
mungkin?” Jawab Kyu Hyun dengan nada meledek.
“Apa? Hahaha. Kau pikir aku takut?”
“Asal kau tahu, aku sudah menghubungi
yang lainnya.”
“Ya! Dasar curang!”
“Walaupun curang tetap tampan kan?”
“Cih, PD sekali.”
Kyu Hyun terkikik. Ia bersyukur
semuanya berjalan baik. Dan kini, Seo Hyun mempercayainya. Bahkan sepertinya
hubungan mereka akan lebih dari baik.
Kyu Hyun menyalakan mesin mobil dan
memacunya di tengah kota Seoul dengan kecepatan tinggi. Ia sedang senang.
“Ya! Oppa! Pelan-pelan!”
Kyu Hyun kembali tergelak.
End.