Monday, October 29, 2012

FanFiction di Tabloid Gaul 5

Posted by alisa at 9:32 PM


THAT XX.
You don’t know what he does behind you.
By: Nadia Winda


Chapter 5:
                   Time To Show
          “Goodbye, baby, goodbye. Just turn around and walk forward. It’s been fun, I’ll think of it as good times. So now you’re done, your show is over now. (miss A – Goodbye Baby)”


                                    Kyu Hyun POV’s

            Tiga hari menjelang show. Qian noona jadi lebih sering pulang malam karena sibuk mempersiapkan pertunjukan. Dan aku juga jadi sering menjemputnya pulang kerja, seperti hari ini. Eomma tidak membiarkan putrinya itu pulang sendiri malam-malam. Jadi yah, apa boleh buat.
            Aku bersandar pada mobil. Kulirik arlojiku dan beberapa saat kemudian kembali ke posisi semula. Tiba-tiba sebuah siluet yang kukenal muncul dari dalam gedung. “Ji Eun-ah!”
            Objek yang kupanggil menoleh. “Kyu Hyun oppa? Menjemput Qian eonni lagi? Aigo, rajin sekali.” Ujarnya sambil tertawa kecil.
            “Tentu, aku ini kan adik yang baik.” Timpalku juga sambil tertawa. “Kau pulang sendiri? Mau pulang bersama? Tidak baik gadis muda jalan sendiri di jam selarut ini.”
            Ji Eun menggeleng. “Tidak perlu, oppa. Chang Min oppa akan menjemputku, jadi jangan khawatir!”
            Cih. Tidak bisakah untuk tidak menyebut namanya di depanku? “Ji Eun-ah, mau kuberi saran?”
            “Jauhi Chang Min. Jangan tanya kenapa. Kau akan segera tau.” Mata Ji Eun melebar dan di pipinya muncul semburat merah saat aku membisikan kata-kataku.
            Tepat ketika aku selesai bicara, nampak Qian noona melangkah keluar dari gedung. “Kyu, sudah lama?” Sapanya. Aku mencibir. “Seperti baru sekali saja.” Ia cuma cengar-cengir. Dasar noona.
            “Oh ya, Ji Eun-ah, kau belum pulang?” Qian noona mengalihkan perhatian pada Ji Eun.
            Ji Eun menggeleng. “Mungkin sebentar lagi.” Ucapnya sambil tersenyum.
            Qian noona ikut tersenyum. “Baiklah, kalau begitu aku dan Kyu Hyun pergi dulu. Jaga kesehatanmu! Fisik yang kuat adalah modal utama seorang penyanyi. Ingat itu!”
            “Iya, aku akan selalu mengingatnya!” Ji Eun mengangguk ceria.
            “Kami pulang dulu.” Ujarku sambil melambaikan tangan lalu masuk ke dalam mobil.

            ***

            Hari ini hari showcase diadakan. Penonton dan beberapa fans mulai memasuki venue. Aku sendiri duduk di bangku paling depan. Beberapa jam kemudian showcase dimulai. Akan ada beberapa artis baru yang tampil di showcase ini, termasuk Ji Eun.
            Akhirnya setelah seorang dancer tampil, kini giliran Ji Eun yang tampil menyanyi. Tanpa sadar kakiku bergerak sendiri mengikuti irama lagu yang dibawakannya. Ia terlihat menikmati dan ia juga bisa menguasai panggung dengan baik. Dan aku tidak menyangka suaranya sebagus itu. Aku terbuai oleh perfomancenya. Saat penampilannya selesa, semua orang di venue bertepuk tangan. Bahkan ternyata Ji Eun sudah mempunyai fans – terlihat dari beberapa orang yang membawa banner bertuliskan namanya.
            Aku melangkah ke arah backstage, lebih tepatnya ke arah ruang ganti Ji Eun. Tiba-tiba aku melihat Seo Hyun berdiri di depan sebuah ruangan dengan tatapan tajam. Bukankah itu ruang ganti Ji Eun? Aku mempercepat langkahku.
            “Seo, apa yang…” Ucapanku terputus saat melihat ke arah yang dilihat oleh Seo Hyun. Pemandangan itu pasti sanggup membuat siapa saja disana terkejut. Belum sempat aku bereaksi Seo Hyun pergi begitu saja. Aku mengejarnya karena aku tau pasti sulit baginya melihat Chang Min dan Ji Eun… berciuman.

                                    Seo Hyun POV’s

            Seperti biasa, siang ini aku membuka website resmi band Chang Min oppa. Aku sadar aku sudah seperti fans yang sangat fanatik! Aku mengecek jadwal-jadwal manggung mereka setiap hari.
            Website mereka ini baru dibuka seminggu yang lalu, namun sudah banyak orang mengunjunginya. Jujur aku cukup terbantu dengan adanya website ini, jadi aku bisa tau kapan dan dimana Chang Min oppa akan tampil. Kubaca perlahan jadwal-jadwal mereka. Yu Ri eonni dan YoonA eonni bilang band Chang Min oppa akan tampil sebagai bintang tamu di sebuah showcase. Sepertinya akan asik kalau aku pergi menontonnya.
            Aku mulai mencari-cari tiket showcase itu. Aku sangat bersemangat! Tapi, Chang Min oppa selalu melarangku pergi ke setiap shownya. Hanya kali ini saja! Maafkan aku oppa, aku ingin sekali melihat penampilanmu. Izinkan aku kali ini saja! Aku tersenyum-senyum sendiri di depan komputerku. Sepertinya aku memang sudah menjadi fans nomor satu Chang Min oppa! Aku akan merahasiakan kedatanganku dan akan kukejutkan dia di backstage!
            Malam sebelum hari show, aku sibuk membongkar semua koleksi bajuku. Aku berdiri di depan cermin besar lalu mulai menempelkan satu persatu baju ke tubuhku untuk menilai apa aku cocok memakainya. Eomma yang lewat di depan kamarku yang terbuka lebar langsung berseru, “Ya Tuhan, Seo Joo Hyun, apa yang mau kau lakukan, hah? Menjual semua bajumu? Atau kabur dari rumah?”. Sementara itu aku hanya bisa meringis dan mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahku.
            Akhirnya pilihanku jatuh pada celana denim dan t-shirt putih, dipadu jaket kulit hitam pas badan dan ankle boots putih. Tidak lupa kusiapkan banner yang bertuliskan nama Shim Chang Min agar terlihat seperti fangirl sesungguhnya. Hah, semoga Chang Min oppa akan senang melihatku besok.

            Venue sangat ramai dipenuhi orang. Aku sendiri sedang mengantri untuk masuk ke dalam venue. Sambil memegang tiket erat-erat aku memperhatikan sekelilingku. Tiba-tiba aku melihat seseorang yang kukenal melintas beberapa meter dihadapanku. Cho Kyu Hyun? Sedang apa dia disini? Ah, tapi apa perduliku pada laki-laki itu? Laki-laki yang berusaha merusak hubunganku dan Chang Min oppa.
            Aku jadi ingat belum menelepon Chang Min oppa seharian ini. Aku menarik keluar ponselku dan menekan speed dial nomor 1. Tapi lama aku menunggu, yang kudengar hanya nada dering yang terus berbunyi tut tut. Aku menghela napas. Sabar, Seo, sabar. Toh sebentar lagi kalian akan bertemu.
            Saat masuk ke venue aku segera mencari tempat dudukku. Duh, kenapa aku yang tegang? Tanganku dingin dan badanku rasanya tidak biasa diam.
            Tak berapa lama show dimulai dan beberapaa artis bergantian tampil. Ada yang tampil bersama grupnya, tampil solo, dance, dan bermain alat musik. Mereka benar-benar berbakat. Setelah seorang dancer tampil, muncul gadis manis memakai dress berwarna baby pink. Ia bernyanyi dengan baik, dan ia sangat menggemaskan. Namun baru setengah penampilannya, aku merasa ingin pergi ke toilet. Tch, kenapa disaat penampilan yang bagus begini! Aku beringsut dari tempat dudukku dan keluar dari venue untuk mencari toilet.
            Fuh, sekarang aku sudah lega. Aku melangkah keluar dari toilet yang ternyata dekat dengan backstage. Aku baru akan kembali ke venue saat secara tidak sengaja melihat Chang Min oppa. Aku memperhatikannya baik-baik untuk memastikan apakah itu benar dia. Setelah yakin, aku buru-buru mengikutinya.
            Ternyata ia masuk ke sebuah ruang ganti. Ah, mungkin itu ruang gantinya. Karena kulihat dia masih memakai baju casual. Saat aku akan menyapanya, sebuah pemandangan membuatku terpaku. Bukankah itu gadis yang tadi tampil? Gadis yang kubilang manis? Bagaimana bisa… mereka…
            Aku berlari meninggalkan backstage. Entah kemana kaki ini akan membawaku pergi aku hanya akan mengikutinya. Aku sampai di sebuah danau buatan yang ternyata tak terletak jauh dari venue. Mataku terasa panas. Haruskah aku menangis di tempat umum seperti ini?
            Tepukan halus di bahuku membuatku terlonjak. Aku menoleh dan mendapati Kyu Hyun oppa yang terengah-engah. “Larimu cepat juga, ya.” Ucapnya setelah berhasil mengatur napas. Aku hanya tersenyum masam. Aku meletakkan kedua tanganku diatas pagar yang mengelilingi danau ini dan mengubur wajahku.
            Kemudian kurasakan ada tangan yang merangkulku. “Kalau mau menangis, menangis saja. Jangan disembunyikan.” Ujar Kyu Hyun oppa lembut sambil mengelus bahuku. Aku mengangkat wajah sedikit dan meliriknya. Mendapati ia tengah memperhatikanku, aku membuang muka. Sejujurnya aku malu karena waktu itu aku tidak mempercayai perkataannya dan malah membentaknya.
            Tanpa sadar mataku akhirnya menjatuhkan setetes demi setetes air mata. Kututupi wajahku dengan kedua tangan, tapi Kyu Hyun oppa malah memelukku. “Menangisnya seperti ini saja. Orang tidak akan melihatmu, jadi menangislah semaumu. Aku akan membantumu menyelesaikan semuanya.” Ia menepuk-nepuk puncak kepalaku.
            Ucapan Kyu Hyun oppa kini menurutku berbeda. Ucapannya bisa membuatku percaya padanya. Aku akan mempercayai laki-laki ini. Setidaknya untuk hal ini saja.
            Saat menangis, aku berpikir apa yang harus aku lakukan. Langkah apa yang akan aku ambil dan bagaimana nantinya aku mengahadapi Chang Min oppa atau gadis itu. Akhirnya aku mengambil sebuah keputusan. Kulepaskan perlahan pelukan Kyu Hyun oppa. “Benar oppa akan membantuku? Oppa sudah berkata begitu. Jadi kumohon, bantu aku..”
            Kyu Hyun oppa tersenyum. “Anything.”

To Be Continued…

2 comments:

Blog27999 on March 3, 2020 at 1:52 AM said...

Your Affiliate Profit Machine is waiting -

And making money with it is as easy as 1-2-3!

This is how it all works...

STEP 1. Choose which affiliate products you want to push
STEP 2. Add PUSH BUTTON TRAFFIC (it ONLY takes 2 minutes)
STEP 3. See how the system explode your list and sell your affiliate products for you!

Do you want to start making money??

Click here to check it out

Blogger on March 3, 2020 at 4:08 AM said...

As claimed by Stanford Medical, It is really the ONLY reason this country's women live 10 years longer and weigh 19 kilos less than us.

(By the way, it is not related to genetics or some secret diet and absolutely EVERYTHING related to "HOW" they eat.)

P.S, I said "HOW", not "what"...

Tap on this link to discover if this quick questionnaire can help you find out your real weight loss potential

Post a Comment

let search

 

i you we they Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei